Rabu, 19 Februari 2014

Menyusuri Sungai Amazon di Jogjakarta Versi Cave Tubing Goa Pindul dan Oyo River Tubing


 Bismillah ....

       Siapa tidak mengenal Jogjakarta, sebuah kawasan yang berada di Jawa Tengah namun memiliki keistimewaan daerah tersendiri sehingga kota ini disebut dengan Daerah Istimewa Jogjakarta.  Dari namanya saja sudah tertulis "istimewa" dan memang benar Jogjakarta itu memang sangat istimewa dengan beragam budaya dan alamnya, sebut saja adanya Keraton Jogjakarta, Pasar Tradisional Beringharjo yang berada di Kawasan Malioboro, Candi Prambanan, museum-museum bersejarah serta museum IPTEK, dan Pantai Parangtritis yang sangat terkenal.  Namun saat ini saya akan menulis tentang sisi lain Jogjakarta jauh dari hirup pikuk wisatawan di pusat Kota Jogjakarta, tempat yang saya bahas ini merupakan sebuah tempat yang sangat cocok bagi pecinta petualangan alam sekaligus bermain air.  Nama tempat yang akan saya bahas ini adalah Goa Pindul dan Sungai Oyo, keberadaan tempat ini terletak di yang ada di Desa Bejiharjo, Karangmojo, Wonosari - Gunung Kidul Jogjakarta.  
Tempat Pendaftaran Ekspedisi Goa Pindul
           Untuk Goa Pindul yang menawarkan sensasi petualangan kurang lebih 45 - 60 menit wisatawan akan diajak menyusuri sungai di gelapnya perut bumi sepanjang 300 meter menggunakan ban pelampung. Petualangan yang memadukan aktivitas body rafting dan caving ini dikenal dengan istilah cave tubing.  Saya sendiri berkunjung ketempat ini sekitar beberapa tahun yang lalu bersama sahabat saya dari Bandung, dengan harga cave tubing dikenakan Rp 25.000,-/orang termasuk fasilitas pelampung dan ban serta untuk biaya jasa pemotretan di kenakan sebesar Rp 80.000,-/regu wisatawan.

 
Sungai Goa Pindul
Menyusuri Anak Tangga Menuju Goa Pindul
Masuk Goa Pindul
Masuk Goa Pindul



















Suasana Dalam Goa Pindul
Suasana Dalam Goa Pindul
Stalagtit Dalam Goa Pindul

Suasana Dalam Goa Pindul
Suasana Dalam Goa Pindul






Suasana Dalam Goa Pindul
Celah Cahaya Goa Pindul
Celah Cahaya Goa Pindul

Celah Cahaya Goa Pindul

Main Air di Sungai Pindul

Narsis di Goa Pindul
TravelleRiesAgung at Pindul Cave
           Usai menyusuri Goa Pindul,  tentu saja petualangan saya dan sahabat masih belum selesai, kami harus melanjutkan petualangan selanjutnya yaitu "Tubing at Oyo River".  Tubing at Oyo River atau berpetualang menyusuri Sungai Oyo dengan masih menggunakan pelampung dan ban yang dikenakan biaya sebesar Rp 35.000,-/orang serta jasa pemotretan dikenakan Rp 80.000,-/regu wisata.  Panjang sungai ini 1500 meter dengan kedalaman 7 sampai dengan 11 meter dapat ditempuh sekitar 2 hingga 3 jam jika diarungi. Sepanjang aliran sungai terdapat tebing-tebing yang indah dan alami khas batuan karst Gunung Kidul.  Disana kita bisa menikmati keindahan aliran sungai Oyo dengan menggunakan ban dalam, seperti halnya di Goa Pindul.   Eitsssss.. tunggu dulu, jangan anggap enteng berpetualang ke Sungai Oyo karena untuk menuju ke sungai tersebut kami harus di angkut oleh mobil colt buntung dengan waktu tempuh sekitar 20 menit dan jalanan yang rusak seakan-akan kami sedang offroad beramai-ramai, usai turun dari kendaraan ternyata kami tidak langsung melihat sungai tapi kami harus berjalana kaki menyusuri area persawahan dengan waktu tempuh sekitar 20 menit juga, hal tersebut tentu saja tidak mudah karena telapak kaki kami harus berjalan dengan cepat untuk menghindari rasa panas saat menginjakan area tanah persawahan selain itu beban kami pun lumayan berat menenteng ban yang cukup besar.

Colt Buntung Pengangkut Para Petualang hehehehe
Berpanas-Panasan Menuju Sungai Oyo














        Dan akhirnya Alhamdulillah kami memulai juga petualangan di sungai ini,  di awali dengan menyusuri sungai lalu sejenak kami berhenti di air terjun yang kecil sampai kami menguji nyali kami untuk melompat dari atas bebatuan.  Setelah itu kami melanjutkan perjalanan kami hingga tepi Sungai Oyo dengan berenang sampai akhirnya kami sangat lelah sekali.
Menyusuri Sungai Oyo Gunung Kidul Jogjakarta
Menyusuri Sungai Oyo Gunung Kidul Jogjakarta
Menyusuri Sungai Oyo Gunung Kidul Jogjakarta

Air Terjun Sungai Oyo
Lompat
Lompat

 
Menyusuri Sungai Oyo Gunung Kidul Jogjakarta

Menuju Tepi Sungai Oyo Gunung Kidul Jogjakarta

           Yup .... !! sekian dulu yah bahasan saya tentang sisi lain Daerah Istimewa Jogjakarta, semoga bisa bermanfaat bagi pecinta petualang Indonesia...
Wassalam
































Minggu, 16 Februari 2014

"Dusun Bambu Family Leisure Park" .... Cara Baru Melihat Gunung Burangrang Terasa Lebih Dekat !!!

Bismillah ....


       Masih dalam cerita travelling saya, kali ini saya menulis bukan tentang trekking, tentang pantai, atau tentang hutan, akan tapi kali ini saya akan menulis mengenai tempat wisata keluarga yang sangat unik di Bandung dan tetap ditemani suami saya dalam menikmati tempat wisata keluarga ini.   Siapa sih yang tidak jatuh cinta pada Bandung !! Bandung sebuah kota yang di kelilingi pegunungan meskipun kawasan kota nya saat ini sudah sangat macet akan tetapi Bandung tetap bisa menyuguhkan suasana yang menyenangkan bagi masyarakatnya yang ingin menikmati ketenangan, tentu saja hal tersebut disebabkan karena kawasan Bandung yang berdekatan dengan pegunungan.  
       Disekitar tahun 2013 - 2014 ini, Kawasan Bandung Utara atau lebih tepatnya daerah Kawasan Lembang semakin menguatkan potensi wisatanya, tentu saja wisata yang disuguhkan tidak jauh dari wisata alam, outbound, hingga wisata kuliner.  Ditahun 2013, sebut saja "Lembang Floating Market" sangat booming keberadaannya sehingga selalu banyak pengunjung terutama pada saat weekend atau liburan. Dan di awal tahun 2014 ini, lagi-lagi kawasan Bandung Utara membuat gebrakan tempat wisata alam khususnya untuk wisata keluarga.  Kali ini, lokasi wisata keluarga ini agak jauh dari pusat kota, baik pusat Kota Bandung maupun pusat Kota Lembang karena tempat wisata alam ini berada di daerah Kampung Cijanggel, Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat. Letaknya sekitar 10 kilometer dari Terminal Ledeng di Jalan Setiabudi dan tak jauh dari tempat wisata alam Curug Cimahi.  
Gerbang Masuk Dusun Bambu
        Tempat wisata keluarga ini bernama "Dusun Bambu Family Leisure Park", luas lahan tempat ini sekitar 15 hektar, namun bangunannya hanya berkisar 5.100 meter persegi saja atau sekitar 3 persen. Areal ini diisi dengan tempat penginapan, restoran dan kafe, area bermain anak dan camping ground.  Memasuki pintu masuk "Dusun Bambu Family Leisure Park", kita harus membayar tarif sebesar Rp 10.000,-/permobil dan Rp 10.000,-/pengunjung.  Tiba di parkiran suguhan pertama yang terlihat adalah pemandangan Gunung Burangrang.
Pemandangan Gunung Burangrang
Mobil Jemputan Menuju Danau Dusun Bambu
Sawah Dusun Bambu
      Untuk menikmati keindahan Dusun Bambu telah disediakan kendaraan yang menuju danau, jika tidak ingin menggunakan kendaraan, maka bisa berjalan kaki menyusuri area persawahan serta melihat aneka bentuk rumah yang sangat unik.  Jika berjalan kaki suasana akan lebih berbeda, karena kita bisa menikmati lebih banyak keindahan serta keunikan dari tempat ini ditambah udara yang masih bersih sungguh sangat menyejukan juga padanan warna hijau menyegarkan penglihatan.   Dan kami memilih untuk jalan untuk menyusuri kawasan Dusun Bambu.
Membajak Sawah di Dusun Bambu

Sawah Dusun Bambu View Menghadap Gunung Burangrang

 
Sawah Dusun Bambu
TravelleRiesa at Sawah Dusun Bambu
       Setelah menyusuri persawahan di Dusun Bambu, kami memasuki kawasan yang sangat unik dimana disitu terdapat banyak rumah adat sunda yang sudah lama.  Kawasan ini disebut dengan "Kampung Layung" dan pengelola menyebut rumah ini dengan Villa Tradisional Sunda, villa ini berjumlah lima dan dapat disewakan semalam dengan keluarga di kaki gunung.

Selamat Datang di Kampung Layung
Villa Kampung Layung - Dusun Bambu
Villa Kampung Layung - Dusun Bambu View Menghadap Gunung Burangrang

Villa Kampung Layung - Dusun Bambu

Villa Kampung Layung - Dusun Bambu

Villa Kampung Layung - Dusun Bambu

Villa Kampung Layung - Dusun Bambu

TravelleRiesAgung in front of Villa Kampung Layung Dusun Bambu

       Setelah menyusuri Villa Kampung Layung, kami terus berjalan menyusuri jalan setapak yang dipenuhi dengan rimbunnya dedaunan setelah itu kami menemukan beberapa tempat yang lebih unik lagi yaitu tempat makan yang dinamakan dengan "Lutung Kasarung", tempat aneka jajanan di "Pasar Khatulistiwa", dan modern cafe "Burangrang" yang view nya menghadap ke danau yang indah. Semua tempat itu menyuguhkan pemandangan yang sangat indah juga menu makanan serta minuman yang beragam untuk dapat dinikmati oleh pengunjung.

Dusun Bambu

Dusun Bambu

Lutung Kasarung
Lutung Kasarung



In the "Lutung Kasarung" room
Pasar Khatulistiwa

Pasar Khatulistiwa

Pasar Khatulistiwa
Burangrang Cafe
Burangrang Cafe

Burangrang Cafe
Burangrang Cafe dengan view langsung menghadap Gunung Burangrang

       Dan yang paling indah di tempat wisata keluarga ini adalah sebuah danau kecil yang di pinggirnya terdapat rumah-rumah sebagai tempat makan yang dinamakan "Purbasari" dan juga di danau tersebut tersedia perahu sampan yang dinamakan "Sangkuriang" untuk digunakan oleh para pengunjung, sehingga suasana yang begitu nyaman dan tenang sangat sekali terasa di danau ini.  Selain itu juga di Dusun Bambu memiliki aliran sungai kecil yang indah dengan gemericik suara air nya menenangkan pikiran, cocok sekali untuk para pengunjung yang melepas penat dari hiruk pikuknya kehidupan kota. 


Danau Dusun Bambu
Danau Dusun Bambu

Sampan sangkuriang di Danau Dusun Bambu

Tempat Makan Purbasari

Aktivitas Danau Dusun Bambu

Danau Dusun Bambu dengan view menghadap Gunung Burangrang
Danau Dusun Bambu dengan view menghadap Gunung Burangrang
Tempat Makan Tradisional Sunda "Purbasari"
TravelleRiesAgung at Dusun Bambu Lake

Sungai Dusun Bambu
Sungai Dusun Bambu

TravelleRiesa at The Little of Dusun Bambu River

Tertarik dengan tempat wisata keluarga ini ??? .... Langsung saja datang ke Cisarua Lembang dan perlu di ketahui bahwa Dusun Bambu hanya buka pada hari Jum'at, Sabtu, dan Minggu. 
 Terima kasih sudah mau membaca blog saya dan semoga bermanfaat.
Wassalam